Kamis, 24 Juli 2014

Pandangan Hidup Sebagai Orientasi Tindakan atau Berprilaku Hidup




PANDANGAN HIDUP SEBAGAI ORIENTASI TINDAKAN ATAU BERPERILAKU HIDUP



I.          PENDAHULUAN

Prinsip hidup atau biasa disebut juga  dengan pandangan hidup adalah merupakan sebuah draft atau konsep dari kehidupan yang akan kita jalani. pandangan hidup yang dimiliki pada umumnya dimasyarakat adalah pandangan yang sesuai dengan agama dan norma-norma yang berlaku di masyarakat. Suatu pandangan hidup merupakan hal yang mutlak untuk dimiliki oleh setiap manusia didunia ini. Karena dengan memiliki pandangan hidup seseorang dapat mengarahkan kehidupannya kedepan nanti. Dan dengan pandangan hidup yang dimiliki oleh seseorang akan membuat atau mebentuk jati diri dari seseorang tersebut.
Rumusan masalah dari makalah ini yang pertama adalah apa arti dari pandangan hidup? Faktor apa saja yang menentukan tingakah laku seseorang? Serta bagaimana langkah-langkah perpandangan hidup yang baik?
Dengan demikian, setelah membaca artikel ini diharapkan dapat menjadi pribadi yang lebih baik. Dan juga memiliki pandangan hidup yang selalu memberikan efek positif. Agar terciptanya tindakan hidup pada pribadi manusia yang lebih baik dari sebelumnya.

II.       PEMBAHASAN

Pandangan hidup artinya sebuah pendapat atau pertimbangan yang dijadikan pegangan, pedoman, ataupun arahan pada setiap manusia. Pendapat atau pertimbangan itu merupakan hasil pemikiran manusia tersebut berdasarkan pengalaman sejarah  menurut  waktu  dan tempat  hidupnya. Pandangan hidup ini membutuhkan proses dengan waktu yang lama dan  terus menerus. Sehingga terciptalah hasil pemikiran yang dapat diuji kenyataannya dan diterima oleh akal sehat manusia. Agar dapat diakui kebenarannya.

Faktor-faktor yang menentukan tingkah laku setiap orang ada tiga hal.
Faktor Pertama faktor pembawaan (heriditas) yang telah ditentukan pada waktu seorang masih dalam kandungan. Pembawaan merupakan hal yang diturunkan atau dipusakai oleh orang tua. Tetapi mereka yang saudara sekandung tidak memiliki pembawaan yang sama.
Faktor kedua yang menentekuan tingkah laku seseorang adalah lingkungan. Lingkungan yang membentuk seseorang merupakan alam kedua yang terjadi setelah seorang anak lahir ( masa pembentukan seseorang waktu masih dalam kandungan merupakan alam pertama ). Lingkungan membentuk jiwa seseorang meliputi lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat.
Faktor ketiga yang menentukan tingkah laku seseorang adalah pengalaman yang
khas yang pernah di peroleh. Baik pengalaman pahit yang sifatnya negatif maupun pengalaman manis yang sifatnya positif, memberikan bekal pada manusia yang selalu di pergunakan sebagai pertimbangan sebelum seorang mengambil tindakan.

Setiap manusia pasti mempunyai pandangan hidup apapun dan bagaimanapun itu untuk dapat mencapai dan berhasil dalam kehidupan yang diinginkannya. Tetapi apapun itu, yang terpenting adalah memiliki pandangan hidup yang baik agar dapat mencapai tujuan dan cita-cita dengan baik pula. Adapun langkah-langkah berpandangan hidup yang baik yakni:

·         Mengenal
Mengenal merupakan suatu kodrat bagi manusia yaitu merupakan tahap pertama dari setiap aktivitas hidupnya yang dalam jal ini mengenal apa itu pandangan hidup. Tentunya kita yakin dan sadar bahwa setiap manusia itu pasti mempunyai pandangan hidup, maka kita dapat memastikan bahwa pandangan hidup itu ada sejak manusia itu ada, dan bahkan hidup itu ada sebelum manusia itu belum turun ke dunia.

·         Mengerti
Tahap kedua untuk berpandangan hidup yang baik adalah mengerti. Mengerti disini dimaksudkan mengerti terhadap pandangan hidup itu sendiri. Bila dalam bemegara kita berpandangan pada Pancasila, maka dalam berpandangan hidup pada Pancasila kita hendaknya mengerti apa Pancasila dan bagaimana mengatur kehidupan bemegara. Begitu juga bagai yang berpandangan hidup pada agama Islam. Hendaknya kita mengerti apa itu Al-Qur’an, Hadist dan ijmak itu dan bagaimana ketiganya itu mengatur kehidupan baik di dunia maupun di akhirat.

·         Menghayati
Langkah selanjutnya setelah mengerti pandangan hidup adalah menghayati pandangan hidup itu. Dengan menghayati pandangan hidup kita memperoleh gambaran yang tepat dan benar mengenai kebenaran pandangan hdiup itu sendiri.
Menghayati disini dapat diibaratkan menghayati nilai-nilai yang terkandung didalamnya, yaitu dengan memperluas dan mernperdalam pengetahuan mengenai pandangan hidup itu sendiri. Langkah-langkah yang dapat ditempuh dalam rangka menghayati ini, menganalisa hal-hal yang berhubungan dengan pandangan hidup, bertanya kepada orang yang dianggap lebih tahu dan lebih berpengalaman mengenai isi pandangan hidup itu atau mengenai pandangan hidup itu sendiri. Jadi dengan menghayati pandangan hidup kita akan memperoleh mengenai kebenaran tentang pandangan hidup itu sendiri.

·         Meyakini
Setelah mengetahui kebenaran dan validitas, baik secara kemanusiaan, maupun ditinjau dari segi kemasyarakatan maupun negara dan dari kehidupan di akherat, maka hendaknya kita meyakini pandangan hidup yang telah kita hayati itu. Meyakini ini merupakan suatu hal untuk cenderung memperoleh suatu kepastian sehingga dapat mencapai suatu tujuan hidupnya.

·         Mengabdi
Pengabdian merupakan sesuatu hal yang penting dalam menghayati dan meyakini sesuatu yang telah dibenarkan dan diterima baik oleh dirinya lebih-lebih oleh orang lain. Dengan mengabdi maka kita akan merasakan manfaatnya. Sedangkan perwujudan manfaat mengabdi ini dapat dirasakan oleh pribadi kita sendiri. Dan manfaat itu sendiri bisa terwujud di masa masih hidup dan atau sesudah meninggal yaitu di alam akhirat.

III.   KESIMPULAN

Dari uraian diatas, menurut saya pandangan hidup setiap orang akan menentukan cara orang tersebut bertindak dan berperilaku di dalam kehidupannya. Hal ini akan mempengaruhi setiap langkah dan keputusan yang dipilihnya. ntuk memiliki cara pandang yang baik dapat dilakukan dari awal atau biasa kita kenal dengan pembentukan mental dan karakter, dimana kita harus membentuk mental yang baik dan kuat sehingga karakter kita atau pun cara pandang  kita akan hidup ini akan menjadi baik dan akan membawa kebaikan dalam hidup kita. Pembentukan pandangan hidup yang baik pun akan sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor eksternal seperti lingkungan sekitar kita yang dapat berdampak baik maupun buruk, tetapi apabila kita memiliki mental yang baik, maka faktor eksternal tersebut tidak akan terlalu banyak membawa dampak buruk pada cara pandang kita, bahkan bisa membawa lebih banyak lagi dampak positif. Sehingga kita dapat memiliki cara pandang hidup yang baik dan akan lebih mudah bagi kita untuk meraih cita-cita yang kita inginkan.

IV.         REFERENSI







Nama  : Dayu Damayanti
Kelas   : 1KA08 
NPM   : 12113060 

Rabu, 14 Mei 2014

Membentuk Manusia Dan Budaya



MEMEBENTUK MANUSIA DAN BUDAYA


I.                   PENDAHULUAN

Pada zaman yang semakin maju seperti sekarang ini banyak sekali hal yang semakin berkembang. Seperti halnya kebudayaan manusia. Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa sejatinya manusia dengan kebudayaan itu tidak dapat dipisahkan. Manusia selalu melakukan kebudayaan didalam kehidunpannya. Oleh karena itu munculah beragam kebudayaan yang berbeda-beda. Setiap manusia normal memerlukan orang lain dan hidup bersama-sama dengan orang lain untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Dan pada hakekatnya manusia harus mengenal budaya. Kebudayaan adalah sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat. Akan tetapi apa arti dari budaya itu sendiri? Apakah hubungan antara manusia dengan kebudayaan ?
Adapun makalah ini ditulis ialah sebagai bentuk pemenuhan terhadap tugas Ilmu Budaya Dasar mengenai “Manusia Budaya”. Dalam makalah ini aka dijelaskan bagaimana sesungguhnya “manusia”, lalu apa hubungannya dengan “budaya”. Dan bagaimana kita dapat menciptakan Manusia Budaya tersebut. 

II.                PEMBAHASAN

Budaya adalah suatu kegiatan rutinitas yang dilakukan berulang-ulang setiap harinya pada sebuah kelompok dan diwariskan kepada generasi-generasi berikutnya. Dan budaya juga terbentuk dari berbagai unsur salah satunya yaitu dari Politik, Agama, dan Adat Istiadat disetiap daerah dari berbagai penjuru dunia. Tidak hanya itu saja mulai dari cara berpakaian, musik, tarian, makanan, tempat tinggal (rumah) yang ditempati, dan juga bahasa yang kita digunakan sehari-hari. Dan seperti yang kita ketahui dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak akan terlepas dari beberapa hal tersebut yaitu dari bahasa yang digunakan sehari-hari, desain rumah yang digunakan pada suatu daerah tertentu, cara berpakaian yang berbeda-beda pada setiap daerah. Ada pun juga beberapa masyarakat yang kesulitan akan memahami kebudayaan lain saat mengunjungi suatu daearah yang berbeda, terutama di negara Indonesia yang terkenal dengan berbagai macam kebudayaan yang terdapat didalamnya. Jadi tidak heran semua masyarakat di Indonesia memahami atau mengerti disuatu wilayah dengan kebudayaan yang berbeda-beda. Dalam aktifitas sehari-hari kebudayaan tak akan lepas dengan hubungan masyarakat dan Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski menamakan hal tersebut dengan istilah Cultural-Determinism yang artinya segala sesuatu yang ada dalam masyarakat itu ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri.

Hubungan antara manusia dengan budaya sangatlah erat hubungannya dengan masyarakat. Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism. Kebudayaan bahkan bukan hanya merupakan kekuatan dari luar diri manusia tetapi bisa tertanam dalam kepribadian individu .


III.             PENUTUP
Dengan demikian kebudayaan merupakan kekuatan pembentuk pola sikap dan perilaku manusia dari luar dan dari dalam. Unsur paling sentral dalam suatu kebudayaan adalah nilai – nilai yang merupakan suatu konsepsi tentang apa yang benar atau salah (nilai moral), baik atau buruk (nilai etika) serta indah atau jelek (nilai estetika). Dari sistem nilai inilah kemudian tumbuh norma yang merupakan patokan atau rambu – rambu yang mengatur perilaku manusia di dalam masyarakat.


IV.             REFERENSI



http://id.wikipedia.org/wiki/Budaya (Diunduh pada tanggal 14 Mei 2014)





NAMA : DAYU DAMAYANTI
KELAS: 1KA08
NPM : 12113060